nuffnang

Monday, October 15, 2012

Beberapa panduan dari AlHadith tentang mencari rezeki yang berkat




“Siapa berbakti kepada ibu bapanya maka kebahagiaanlah buatnya dan Allah akan memanjangkan umurnya.” (Hadis Riwayat Abu Ya’ala, at-Tabrani, al-Asybahani dan al-Hakim)

“Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orang tuanya nescaya terputuslah rezeki (Allah) daripadanya.” (Hadis Riwayat al-Hakim dan ad-Dailami)

“Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan kerana orang-orang lemah di kalangan kamu.” (Hadis Riwayat Bukhari)

“Carilah untukku orang-orang lemah kerana hanya kita diberi rezeki dan dibantu sebab orang-orang lemah dari kalangan kamu.” (Ahmad, Muslim, Ibnu Hibban, Al Hakim)

“Allah taala membantu umat ini hanyalah sebab orang-orang lemah mereka, sebab doa mereka, solat mereka dan ikhlas mereka.” (Riwayat AnNasaie, sahih)

“Siapa yang menunaikan hajat saudaranya maka Allah akan menunaikan hajatnya…” (Hadis Riwayat Muslim)


“Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan dilambatkan ajalnya maka hendaklah dia menghubungi sanak-saudaranya.” (Hadis Riwayat Bukhari)


Seorang Arab desa menemui Rasulullah SAW dan meminta pedoman mengenai beberapa perkara termasuk mahu dimurahkan rezeki oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: “Sentiasalah berada dalam keadaan bersih (dari hadas) nescaya Allah akan memurahkan rezeki.” (Diriwayatkan daripada Sayidina Khalid al-Walid)


“Firman Allah dalam hadis qudsi: “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya.” (Riwayat al-Hakim dan Thabrani)


“Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, nescaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang.” (Riwayat Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab r.a.)


“Firman Allah dalam hadis qudsi: “Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembah-Ku maka Aku akan membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu. Jika tidak melakukannya maka Aku akan penuhi tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak menutup kefakiranmu.” (Hadis Riwayat Ahmad, Tirmizi, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abu Hurairah r.a.)


“Hai Zubair, ketahuilah bahawa kunci rezeki hamba itu ditentang Arasy, yang dikirim oleh Allah azza wajalla kepada setiap hamba sekadar nafkahnya. Maka siapa yang membanyakkan pemberian kepada orang lain, nescaya Allah membanyakkan baginya. Dan siapa yang menyedikitkan, nescaya Allah menyedikitkan baginya.” (Riwayat ad-Daruquthni dari Anas r.a.)


“Tidak bertambah umur seseorang kecuali jika dia melakukan kebaikan, dan tidak akan ditolak qadar Allah (iaitu qadar al-Mu’allaq) kecuali melalui doa, dan sesungguhnya seseorang itu DITAHAN REZEKINYA disebabkan dosa-dosa yang sentiasa dilakukannya” ( Riwayat Ibn Majah, Ahmad Hadis Hasan)


“Nikahilah perempuan kerana mereka akan membawa harta kepada kamu.” (riwayat Bazzar, Daruqutni dan Hakim, hadis hasan)


“Adakah kamu suka hatimu menjadi lembut, dan kamu memperolehi hajat keperluanmu? Kasihanilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berikanlah dia daripada makananmu, nescaya lembutlah hatimu dan kamu akan memperolehi hajatmu.” (Riwayat Tabrani)


“Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah, sebelum kamu mati. Bersegeralah melakukan amalan-amalan salih sebelum kamu kesibukan dan hubungilah antara kamu dengan Tuhan kamu dengan membanyakkan sebutan (zikir) kamu kepadaNya dan banyak bersedekah dalam bersembunyi dan terang-terangan, nanti kamu akan diberi rezeki, ditolong dan diberi kesenangan.” H.R Ibnu Majah.


“Barang siapa memperbanyak istighfar maka Allah S.W.T akan menghapuskan segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka.” (Hadis Riwayat Ahmad, Abu Daud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abdullah bin Abbas r.a.)
“Apabila kamu telah selesai solat subuh janganlah kamu tidur tanpa mencari rezeki.” (Riwayat Tabrani)


“Pergilah awal pagi untuk mencari rezeki dan keperluan kerana pagi membawa keberkatan dan kejayaan.” (Tabrani, Ibnu Adi)


“Sesungguhnya tidur pada waktu pagi menghalang sebahagian rezeki” Abu Nuaim.
“Ikutlah antara haji dan umrah kerana di dalam mengikuti antara keduanya menambah panjang umur dan menambah rezeki” (Ahmad, Ibnu Majah, Daruqutni, Tabrani)


“Tidaklah ada makanan seseorang itu yang lebih baik daripada apa yang dimakannya dari hasil usaha tangannya sendiri”. (Riwayat al-Bukhari)





Mengapa Rezeki Kita Sempit.......


Allah SWT menciptakan semua makhluk telah sempurna dengan pembagian rezekinya. Tidak ada satu pun yang akan ditelantarkan- Nya, termasuk kita. Karena itu, rezeki kita yang sudah Allah jamin pemenuhannya. Adakah sungguh sungguh mencarinya atau tidak? Yang lebih tinggi lagi benar atau tidak cara mendapatkannya. Rezeki di sini tentu bukan sekadar wang. Ilmu, kesehatan, ketenteraman jiwa, pasangan hidup, keturunan, nama baik, persaudaraan, ketaatan termasuk pula rezeki, bahkan lebih tinggi nilainya dibanding wang ringgit.

Walau demikian, ada banyak orang yang dipusingkan dengan masalah pembagian rezeki ini. “Mengapa sukar memperolehi rizqi, padahal sudah mati-matian mencarinya?” “Mengapa ya saya gagal terus dalam perniagaan?” “Mengapa hati saya tidak pernah tenang?” Ada banyak penyebab, mungkin cara mencarinya yang kurang profesional, kurang serius mengusahakannya, atau ada keadaan atau situasi yang menyebabkan Allah Azza wa Jalla “menahan” rezeki yang bersangkutan. Poin terakhir inilah yang akan kita bahas. Mengapa aliran rezeki kita tersumbat? Apakah penyebabnya?

Allah adalah Dzat Pembagi Rezeki. Tidak ada setetes pun air yang masuk ke mulut kita kecuali atas izin-Nya. Karena itu, jika Allah SWT sampai menahan rezeki kita, pasti ada sesuatu yang salah yang kita lakukan. Setidaknya ada lima hal yang menghalangi aliran rezeki.

Pertama, tahap tawakkal di hati. Dengan kata lain, kita berharap dan menggantungkan diri kepada selain Allah. Kita berusaha, namun usaha yang kita lakukan tidak dikaitkan dengan-Nya. Padahal Allah itu mengikut prasangka hamba-Nya. Ketika seorang hamba berprasangka buruk kepada Allah, maka keburukan-lah yang akan ia terima. Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Demikian janji Allah dalam QS Ath Thalaaq [63] ayat 3.

Kedua, dosa dan maksiat yang kita lakukan. Dosa adalah penghalang datangnya rezeki. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya seseorang terjauh dari rezeki disebabkan oleh perbuatan dosanya.” (HR Ahmad). Saudaraku, bila dosa menyumbat aliran rezeki, maka tobat akan membukanya. Andai kita simak, doa minta hujan isinya adalah permintaan tobat, doa Nabi Yunus saat berada dalam perut ikan adalah permintaan tobat, demikian pula doa memohon anak dan Lailatul Qadar adalah tobat. Karena itu, bila rezeki terasa seret, perbanyaklah tobat, dengan hati, ucapan dan perbuatan kita.

Ketiga, maksiat saat mencari nafkah. Apakah pekerjaan kita dihalalkan agama? Jika memang halal, apakah benar dalam mencari dan menjalaninya? Tanyakan selalu hal ini. Kecurangan dalam mencari nafkah, entah itu korupsi (waktu, uang), memanipulasi timbangan, praktik mark up, dsb akan membaut rezeki kita tidak berkah. Mungkin wang kita dapat, namun berkat dari wang tersebut telah hilang. Apa ciri rezeki yang tidak berkat? Mudah menguap untuk hal sia-sia, tidak membawa ketenangan, sulit dipakai untuk taat kepada Allah serta membawa penyakit. Bila kita terlanjur melakukannya, segera bertobat dan kembalikan harta tersebut kepada yang berhak menerimanya.

Keempat, pekerjaan yang melalaikan kita dari mengingat Allah. Bertanyalah, apakah aktiviti kita selama ini membuat hubungan kita dengan Allah makin menjauh? Terlalu sibuk bekerja sehingga lupa solatt (atau minimal jadi telat), lupa membaca Alquran, lupa mendidik keluarga, adalah contoh-contoh pekerjaan kita tidak berkat. Jika sudah demikian, jangan heran bila rezeki kita akan tersumbat. Idealnya, semua pekerjaan harus membuat kita semakin dekat dengan Allah. Sibuk boleh, namun jangan sampai hak-hak Allah kita abaikan. Saudaraku, bencana sesungguhnya bukanlah bencana alam yang menimpa orang lain. Bencana sesungguhnya adalah saat kita semakin jauh dari Allah.

Kelima, enggan bersedekah. Siapapun yang kedekut, niscaya hidupnya akan sempit, rezekinya kurang. Sebaliknya, sedekah adalah penolak bala, penyubur kebaikan serta pelipat ganda rezeki. Sedekah bagaikan sebutir benih menumbuhkan tujuh bulir, yang pada tiap-tiap bulir itu terjurai seratus biji. Ertinya, Allah yang Mahakaya akan membalasnya hingga tujuh ratus kali lipat (QS Al Baqarah [2]: 261). Tidakkah kita tertarik dengan janji Allah ini? Maka pastikan, tiada hari tanpa sedekah, tiada hari tanpa kebaikan. Insya Allah, Allah SWT akan membukakan pintu-pintu rezeki-Nya untuk kita. Amin

Sunday, October 14, 2012

APE ITU TONSIL



















aku ambil dr blog dr azwan 

Assalamualaikum....

Saya ingin berkongsi dengan tuan dan puan para pembaca tentang satu penyakit yang sering berlaku kepada kita terutama kepada anak-anak yang dipanggil tonsillitis. Sebelum kita bercerita jauh mari kita tinjau dahulu apakah itu sejenis organ yang dipanggil tonsil.

Apakah itu Tonsil?

Tonsil ialah sejenis tisu limfoid yang merupakan sebahagian dari sistem pertahanan badan. Tisu limfoid ini terdiri daripada sejenis sel dipanggil limfosit yang penting untuk bertindak melawan penyakit. Terdapat 3 jenis tonsil yang terdapat di rongga mulut:-

1. Adenoids - tonsil yang terletak di belakang hidung
2. Lingual tonsils - tonsil di belakang lidah
3. Palatine tonsils - tonsil di tekak yang sedang kita perkatakan.


Apa itu radang tonsil atau tonsillitis?

Tisu limfoid adalah sebahagian daripada sistem kelenjar limfatik diseluruh tubuh dan kawasan usus yang boleh membengkak sekiranya ada jangkitan. Sebagai contoh kelenjar limfatik di leher, boleh membengkak sekiranya terdapat jankitan di dalam mulut misalnya. Pembengkakan ini adalah reaksi kepada jangkitan untuk menghasilkan lebih banyak sel untukmelawan penyakit.

Oleh itu, apabila terdapat jangkitan di dalam tekak, sebagai salah satu sistem limfatik, tonsil ini akan menjadi bengkak dan menjadi radang yang disebut tonsilitis atau radang tonsil.

Apakah penyebab dan gejala radang tonsil?

Tonsilitis boleh disebabkan oleh jangkitan virus ataupun jangkitan bakteria di dalam tekak. Jangkitan bakteria seperti streptococcus boleh menyebabkan tonsil bengkak dan bernanah. Jangkitan virus seperti Epstein Barr Virus, adenovirus atau measles boleh juga menyebabkan pembengkakan tonsil juga.

Antara gejala radang tonsil ialah :-
1. Sakit tekak yang kadang2 teruk
2. Tidak boleh menelan atau sakit apabila menelan
3. Demam yang kadang2 sangat tinggi
4. Sakit kepala dan sakit-sakit badan
5. Suara garau atau hilang suara
6. Kadang-kadang ada bengkak pada leher.
7. Mulut berbau busuk
8. Berdengkur waktu tidur

Gambar menunjukkan gambar tonsil yang bengkak dan kadang-kadang tumbuh keputihan seperti nanah pada tonsil.

Komplikasi Radang Tonsil

Radang tonsil biasanya berlaku di dalam umur 3 tahun ke atas. Kanak-kanak berumur 2 tahun ke bawah biasanya jarang terkena tonsil ini walaupun tidak terkecuali. Paling kerap adalah berumur di dalam lingkungan 5-15 tahun.

Yang sering menjadi masalah kepada ibu-bapa ialah anak yang kerap demam akibat tonsilitis. Adakalanya setiap 2 bulan ibu dan bapa akan datang ke klinik kerana masalah ini. Ini melibatkan kos ubat dan masa.

Oleh kerana umur yang kerap terkena adalah dari golongan umur persekolahan, ada anak-anak yang terpaksa mengambil cuti panjang daripada persekolahan kerana masalah ini. Ini menyebabkan anak-anak ketinggalan di dalam mata pelajaran dan menyebabkan keputusan peperiksaan tidak beberapa memuaskan. Anak yang sering sakit akan berasa rendah diri dan pertumbuhannya juga boleh terganggu.

Tonsilitis kebanyakannya tidak merbahaya. Ada kes terpencil jangkitan bakteria yang menyebabkan septicaemia atau kuman yang merebak ke dalam salur darah. Ada juga yang mengaitkan jangkitan tonsil ini dengan penyakit Acute glomerulonephritis (sejenis jangkitan buah pinggang) dan rheumatic fever (penyakit bawaan sejenis bakteria yang boleh menyebabkan masalah jantung).

"Sleep apneoa" atau penyakit berhenti bernafas semasa tidur boleh disebabkan oleh pembekakan tonsil yang sangat besar sehingga mengganggu pernafasan. Biasanya ia dikaitkan dengan tidur berdengkur dan kesukaran bernafas semasa tidur.

Perawatan Radang Tonsil.

Pada kebiasaanya, saya cuma memberi ubat lozenges atau hisap untuk meredakan kesakitan. Thymol gargle atau Difflam gargle juga boleh diberikan untuk mengurangkan keradangan dengan cara berkumur (bagi kanak-kanak yang boleh). Saya juga pernah terjumpa dengan kawan doktor yang memberikan peptidase atau papase untuk mengurangkan bengkak tonsil tetapi bagaimana effektifnya saya pun tidak pasti.
Ada juga yang memberi ubat tahan sakit seperti paracetamol atau ibuprofen untuk tujuan menahan sakit.
Ubat antibiotik akan diberikan sekiranya tonsil itu disebabkan oleh jangkitan bakteria. Biasanya antibiotik yang diberi ialah dari jenis penicillin seperti amoxycillin atau ampicillin. Kadang-kadang saya juga memberi antibiotik dari jenis cephalosporin atau erythromycin. Saya amat jarang memberi antibiotik bertenaga nuklear seperti Zithromycin atau Augmentin kerana saya mengamalkan prinsip memberi antibiotik yang sederhana dahulu sebelum memberi yang kuat.
Pembedahan membuang tonsil atau tonsillectomy adalah jalan terakhir untuk mengelakkan radang tonsil daripada berulang-ulang. Ada pendapat pakar yang menyatakan bahawa membuang tonsil boleh mengurangkan sedikit sistem pertahanan badan. Oleh hal yang demikian, pembuangan tonsil perlu dilakukan secara berhati-hati.

Untuk tujuan itu, anda terpaksa berjumpa dengan pakar ENT untuk pakar membuat keputusan membuang tonsil. Pakar ENT mempunyai kaedah-kaedah dan perkara2 yang perlu diteliti sebelum pembedahan dilaksanakan dan pesakit perlu memenuhi kriteria-kriteria tertentu seperti jangkitan tonsil yang kerap seperti 3 episod jangkitan setahun selama 3 tahun berturut-turut dan beberapa kriteria lain. Pembedahan adalah singkat dan biasanya anak-anak cuma duduk selama 2-3 hari di dalam wad sebelum dibenarkan pulang selepas pembedahan sekiranya tiada demam dan tiada pendarahan.